23 April 2009

Kenali Tujuan Hidup

Tidak ada satupun pelari yang mau berlari sebelum mereka mengetahui dimana letak garis finishnya...

Nah, tadi kamu sudah ngeliat kan tentang kunci pertama agar bisa menjadi brilian dan jutawan, intinya adalah sikap kita sendiri. Namun sayangnya banyak orang salah dalam mengambil sikap, hal yang kamu inginkan malah jadi gak tercapai, berbalik 180 derajat githu..akhirnya kesuksesanpun makin menjauh.
Ketika kamu sudah mengenal kunci pertama untuk meraih kesuksesan, apapun bisa kamu lakukan dengan memegang teguh kunci pertama ini. Tapi sering kali saya mendengar dari teman-teman saya, saya gak pede, masalah pede atau gaknya nanti kita bicarakan tersendiri..
Ok,,,sekarang saya mau minum kopi dulu, mumpung masih hangat...kita freshkan pikiran kita. Sebenarnya, ke arah mana saja kamu berjalan, kemanapun kamu mau, kamu tidak akan pernah sampai ke tempat tujuan, sebelum kamu mengetahui kemana kamu akan berjalan dan tujuan mana yang ingin kamu capai.
Saya punya pengalaman, ketika awal memasuki bangku perkuliahan, jurusan dan fakultas yang saya pilih adalah pilihan orang tua. Singkat kata, hari demi hari masa perkuliahan pun berlalu, saya merasa kebingungan tentang tujuan dan apa yang saya cari di masa-masa perkuliahan ini, setelah lulus mau kemana trus mau jadi apa nanti..? akhirnya setelah memasuki dunia orgnisasi mahasiswa di HMI, saya mulai merasa ada sesuatu yang baru dalam dunia perkuliahan saya, aktivitas dan pengalaman organisasi membuat tujuan dan perencanaan saya lebih terarah, akhirnya saya dapat menyelesaikan perkuliahan dan di sisi lain memimpin organisasi ini di tingkatan cabang. Walaupun hari ini saya masih terus berjuang untuk mencari sesuap nasi..hehehe,,,tapi ada ketenangan dalam hidup mampu menjalankan dua aktifitas yang bermanfaat.
Lain lagi ceritanya, ada teman saya dia seorang anak dari keluarga berada, ketika memasuki dunia perkuliahan dia ikut saja kata teman dalam mengambil pilihan tempat kuliah, yang penting ada teman katanya...singkat cerita ketika waktu perkuliahan berjalan, ada lagi temannya yang ngajak untuk kerja, diapun ngikut juga biar bisa menambah uang belanja bilangnya,,,ketika kerja sikapnya tidak disukai pemilik tempat usaha, disamping malas, apa yang dikerjakan kadangkala tidak sesuai dengan arahan pemilik usaha tersebut, akhirnya diapun dikeluarkaan dari tempat kerja, sehari etelah aksi pemecatan tersebut dia cerita pada saya tentang apa yang dialaminya, dan berkata “saya ingin konsen kuliah lagi aja dulu...”, namun ketika dia ingin kembali kuliah setelah lama meninggalkan kuliah dengan alasan kerja namanya dan catatan perkuliahannya di akademik sangat buruk hingga dia harus mengulang di semester yang akan datang.
Jadi teman-teman, apapun pilihan kamu dalam hidup ini jangan terpengaruh dengan orang lain. Syukur-syukur kalau kamu sanggup, kalau gak sanggup gimana? Nasibnya kayak teman saya itu tuh baru satu taon lebih-lebih dikit lah,,hilang ditelan bumi. Kerja gak, kuliah gak mau, Jadi apa donk? Tau gelap...
Intinya kalau kamu punya cita-cita dan keinginan, kamu timbang-timabang dulu pikirin masak-masak, dan sesuaikan dengan kemampuanmu. Gak salah sebenarnya kamu punya cita-cita yang tinggi, justru saya sangat setuju. Setidaknya kalaupun meleset gak jauh-jauh amat.
Gantungkanlah cita-citamu setinggi langit biru, setidaknya kalaupun meleset akan sampai langit-langit kamar, dibandingkan dengan mereka yang menggantungkan cita-cita setinggi langit-langit kamar, kalau meleset paling jauh sampai atas meja.

No comments:

Post a Comment